Denpasar – Danramil 07/Denbar Mengahadiri Peringatan Hari Lahirnya Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) ke-60 di Denpasar pada 16 April 2022. Acara yang merupakan kerja sama antara Keluarga Besar Lesbumi NU Bali dengan Paguyuban Sedulur Nusantara Dewata (PSND), merupakan wujud sinergitas dan totalitas sesama insan budaya serta spiritual yang ada di Bali.
Ketua Panitia Acara Mansyur Pasaribu seijin Habib Dicky Laksmana sebagai Pengasuh Keluarga Besar Lesbumi NU Bali, mengatakan bahwa kegiatan harlah Lesbumi kali ini sengaja diselenggarakan dengan format dan semangat kesederhanaan dengan visi membumikan kembali nilai-nilai budaya nusantara.
“Kesadaran akan pentingnya budaya sebagai kekuatan penopang kehidupan berbangsa hingga beragama, kita harus senantiasa jaga dan dihidupkan, agar kita tak mudah diombang ambing oleh perubahan zaman,” katanya. Acara yang juga diisi dengan Buka Puasa Bersama dan Santunan Anak Yatim Piatu, juga dihadiri oleh berbagai kalangan yang ada di bali, yaitu Kadinsos Kota Denpasar, Danramil 07/ Denpasar Barat Mayor Inf Ida Bagus Swatama, Maestro Seni Bali Ajik Bona Alit, Ketua Persaudaraan Hindu Muslim Bali/Penglingsir Puri Gerenceng Ajik Agung Ngurah, Bima Prasetya Ketua DPW Petanesia, Perwakilan Umat Kristen Pendeta Andreas Hendry GKMI Miracle Center, Perwakilan Umat Hindu Agung Putranjaya, dan I Ketut Winada dari Paguyuban Sedulur Nusantara Dewata (PSND), Pontas Simamora, Ikatan Keluarga Batak Bali, Irwan Fikri CAMPS Bali, juga beberapa undangan dari lintas agama, suku, dan ormas dan dalam kesempatan tersebut Danramil 07/Denbar Myr Inf Ida Bagus Swatama Mengatakan Melalui kegiatan ini mari Kita sama2 menjaga Toleransi Antar Umat Beragama dan bersama dengan Instansi terkait untuk menangkal Aksi Radikalisme dan Intoleransi yang ingin Memecah belah antar Umat Beragama dan dalam rangka Buka Puasa bersama ini kita Dideklarasikan bersama untuk tetap menjunjung Tinggi PANCASILA sebagai Ideologi Bangsa Indonesia yang harus kita Jaga.
Dalam acara yang cukup meriah dengan penerapan standar prokes Covid 19, juga dilakukan ritual penyatuan 1500 tirta dari segala penjuru Nusantara, dengan tujuan agar semua komponen anak bangsa semakin bersatu, bersinergi dalam kebhinekaan yang berlandaskan Pancasila. “Semoga acara seperti ini dengan melibatkan pihak yang lebih besar akan dapat diadakan kembali di masa yang mendatang”, pungkasnya di sela sela acara.
Lesbumi sendiri lahir pada 28 Maret 1962 di kota Bandung. Saat itu, lesbumi dipimpin tiga tokoh film nasional di antaranya, Usmar Ismail, Jamaluddin Malik, dan Asrul Sani, yang mempunyai kedekataan secara kultural dengan Nahdlatul Ulama. Keluarga Besar Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) yang merupakan bagian dari warga NU (Nahdliyin) secara kultural, akan terus menjaga tradisi Islam di Nusantara pada khususnya, dan juga budaya Nusantara pada umumnya. Lesbumi dengan Sapta Wikrama sebagai 7 strategi kebudayaan, mampu menjawab tantangan bagi dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara di NKRI kedepannya.