DENPASAR – Dalam rangka pengendalian inflasi didaerah, Dandim 1611/Badung yang diwakili Kaurlat Ops Dim 1611/Badung Kapten Inf Komang Suartika turut serta dalam pelaksanaan kegiatan rapat koordinasi melalui vicon bertempat di Staf Ops Makodim 1611/Badung Jl. Sugianyar no. 6 Kota Denpasar. Senin (14/11/22).
Sambutan Wamendagri Bapak Jhon Wanti dalam pelaksanaan rakor melalui vicon yang intinya inflasi menyampaikan periode Oktober 2020 itu terjadi 0,11% sehingga secara nasional mengalami kenaikan menjadi 5,71%, kemudian komunitas dominan memberikan andil inflasi yaitu beras bensin, bahan rumah tangga rokok filter nasi dan lauk pauk, inflasi yang paling terendah itu ada di Kota Ternate dan inflasi tertinggi ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Sambutan dari Direktur Kemendag yang intinya menyampaikan beberapa evaluasi terkait dengan inflasi dan dalam sebulan terakhir ini ada beberapa komoditas yang perlu menjadi konsen kita bersama yang pertama yaitu bawang merah dan Kedelai menjelang Natal dan tahun baru.
Sambutan Deputi Bapenas yang intinya menyampaikan harga-harga sudah mulai ada beberapa kenaikan kecenderungan naik sehingga kami berharap bapak/ibu Gubernur, bapak/ibu Bupati di wilayah masing-masing harus lebih tanggap melakukan langkah-langkah sebagaimana yang sudah diamanatkan oleh Kemendagri.
Sambutan Direktur Statistik Harga yang intinya menyampaikan perkembangan harga peristiwa dari beberapa indikator yang kami telusuri yang pertama dalam situasi global menerbitkan atau indeks harga pangan dikondisi terakhir Oktober 2022 dibandingkan September 2022 ada kecenderungan harga pangan ditingkat global dari 1036 menjadi 135,9 sementara kenaikan harga terjadi pada periode antara musim gado sampai masa panen raya.
Perwakilan Menteri Pertanian juga menyampaikan yang intinya kementrian pertanian selaku kementerian yang menangani aspek produksi ini menyampaikan bahwa kondisi ketersediaan atau kondisi produksi 12 komunitas utama kita sampai Desember insya Allah aman, namun ada beberapa komunitas yang ada subtitusi impornya kedelai bawang putih dan sapi kerbau pula konsumsi terus dilakukan dan dari neraca komunitas yang ada insyaallah neraca informasi sesuai dengan target dan stok akhir kita pada Desember nanti.
Dalam kesempatan itu Gubernur Papua Barat juga memaparkan yang intinya perkembangan inflasi Papua Barat Oktober 2022 menunjukkan penurunan dari 4,96% pada September 2022 menjadi 4,5 0,54% bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya yaitu terjadi komoditas penyumbang inflasi secara melaporkan bahwa yang pertama tarif angkutan udara ini sebagai mana kenaikan harga avtur dan juga kenaikan jumlah penumpang yang tidak diikuti dengan penambahan jumlah penerbangan kami masih mencoba membuat surat kepada bapak menteri perhubungan untuk bantuan dalam rangka intervensi pada maskapai guna menghadapi waktu-waktu kedepan yang kedua memang karena para pemerintah dari pusat dan juga para pihak dari pusat cukup banyak yang masuk ke wilayah Papua barat sehingga mengakibatkan terbatas juga warga masyarakat yang ingin pergi dan kembali mengalami kesulitan sehingga harga tiket ini menjadi melambung menjadi yang tertinggi.
Turut serta dalam pelaksanaan rakor melalui vicon Wamendagri, Kapoksahli Panglima TNI, Satgas pangan Polri, Para Gubernur seluruh Indonesia, Para Bupati dan Wali Kota seluruh Indonesia, Kepala BPS (diwakili), Kepala Bappenas (diwakili)